Mengupas Budaya dan Gotong Royong Masyarakat Bekasi

Senzangwarna.com

Era 70an Bekasi memang erat dengan Budaya dan sikap gotong royong yang masih sangat Kental.
Namun dengan terus bergulirnya perubahan dan banyaknya budaya luar memasuki wilayah ini, kerap sikap gotong royong yang dahulu sangat kental kini mulai terkikis.

Baca Juga:

Bisa kita lihat dari bukti-bukti terdahulu dengan saat ini.
Salah satunya misalkan Pembuatan Rumah yang ada di Masyarakat.
Pembuatan Rumah masyarakat di Bekasi antara tahun 75an, masih adanya budaya sikap gotong royong yang sangat kental.
Masyarakat akan mempersiapkan sebuah tradisi Do’a dan menyantap makanan bersama-sama sebelum rumah tersebut di dirikan.

Membungkus plampang atau penopang Rumah atau bagian atas kayu rumah, dengan Bendera Merah putih, berisi uang recehan yang diselipkan pada bendera tersebut.

Pohon tebu juga terkadang ikut menghiasi dengan satu tandan buah pisang, buah pisang sendiri biasanya yang sudah tua agar bisa mateng dengan sendirinya,tidak busuk, pisang tersebut biasanya pisang raja sereh.

Gambar ilustrasi ketika sedang membangun rumah kampung.

Masyarakat biasanya mengikuti komando kepala tukang yang sudah merancang bangunan yang akan dibuat, dengan memberikan arahan kayu dan bidang apa saja yang akan mereka angkat dan dirikan.
Kemudian bersama-sama mengangkat tiang tersebut.

Sikap gotong royong ini sangat kental di daerah Bantar Gebang Padurenan, Cimuning, Tambun, dan cikarang, dimana masyarkatnya sangat kental asli Pribumi yang belum tercampur penduduk luar.

Dengan terus majunya Bekasi dan masuknya budaya dan tekhnologi lambat laun budaya itu hilang,masyarakat Bekasi sudah tidak lagi menggunakn tradisi tersebut ,walau sebagian wilayah Bekasi masih menggunakn adat tersebut.

Masyarakat Bekasi saat ini sudah seperti hidup di kota besar,dimana masyarakatnya sangat sibuk, bekerja berniaga, berbisnis dan tentunya untuk bisa seperti saat tahun 70an tidak mungkin, seandainya diterapkan saat ini,banyaknya pendatang dari masyarakat luar Bekasi, ini pun menjadi sangat berpengaruh secara budaya dan kebiasaan.

Gambar sesajen di Pulau Jawa saat akan membangun rumah

Bekasi memang sebuah wilayah perbatasan antar Jakarta Bogor dan Karawang,tentu masyarakatnya berbeda-beda.
Bekasi terdiri dari Suku Betawi dari Jakarta dan Sunda dari Wilayah Jawa barat.
Hal ini tentu menjadi sangat kental Bekasi Betawi dan Sunda.

Bekasi Mempunyai beberapa Budaya yang juga sangat kental dan nyaris serupa dengan Jakarta.
Misalnya Bir pletok,Tanjidor,Topeng Bekasi.
Bekasi Juga mempunyai budaya dan kesenian lain seperti halnya daerah lain di tanah air.

Kesenian Ujungan,Tajidor Bekasi Berebut Dadang, Sedekah Bumi, Wayang Kulit Bekasi, Bandeng rotot,semacam bandeng presto.
Batik Bekasi yang belum lama ini oleh para apartur pemerintah di Publikasikan ke beberapa media.

Batik Bekasi memang pada awalnya dibuat oleh warga keturunan Tionghoa yaitu,Tan Tjeng Kwat.
Motifnya sendiri mengambil sisi kehidupan warga Bekasi dan kegiatan orang-orang Bekasi.

Makanan Ciri khas Bekasi juga beraneka ragam, kalau kita singgah saat hari raya Besar Islam (Idul Fitri) dan hari besar lainnya.
Tentunya banyak kita jumpai di Masyarakat Bekasi, banyaknya makanan modern saat ini , namun makanan ciri khas Bekasi jangan sampai hilang.
Makanan tersebut diantaranya:
Dodol, akar kelapa, waijit, geplak (atau gegeplak), rangginang dan masih banyak lagi.

Bekasi setiap Tahun selalu mengalami kemajuan yang sangat pesat, terbukti dari banyaknya infrastrukture pembangunan jalan, jembatan, area bermain dan tempat hiburan.

Namun Bekasi adalah”, Gua lahir di marih dan gua mati dimarih..!”
Saya lahir di sini di Bekasi dan saya Meninggal juga disini di Bekasi.

Penulis dan editor Niko
Senzangwarna.com

Views: 3