Syekh Ali Jaber Ulama Besar” Yang Jadi Panutan Kini Telah Wafat

Senzangwarna. com

Syekh Ali Jaber atau nama lengkapnya. Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber adalah pendakwah dan ulama berkewarganegaraan Indonesia. Ia juga menjadi juri pada Hafiz Indonesia dan menjadi da’i dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional, kini Syekh Ali Jaber sudah tiada, tepatnya pada Kamis Pukul 08-30 WIB, 14/01/2021 meninggal dunia di Rumah Sakit Yasri Cempaka Putih Jakarta Pusat.

Menurut Viva, Syekh Ali Jaber
Pria kelahiran Madinah Arab Saudi ini berkeliling Indonesia demi syiar Islam.

Penyampaian dakwahnya jelas dan menyejukkan. Apalagi ia seorang penghapal Alquran. Berkat ketulusannya berdakwah di tanah air, Syekh Ali Jaber menjadi warga Negara Indonesia. Namanya pun masuk jajaran penceramah agama papan atas Indonesia.

Ali Jaber ini lahir di Madinah Februari 1976. Ia anak pertama dari 12 bersaudara dan menikah dengan Umi Nadia, wanita Indonesia asal Lombok, NTB, dan dikaruniai seorang anak bernama Hasan.

Baca Juga:

Sejak kecil Syekh Ali Jaber dapat bimmbingan agama oleh ayahnya. Ayahnya adalah penceramah agama yang mengharapakan anaknya menjadi seperti dirinya. Syekh Ali Jaber sejak kecil belajar Alquran.

Ia merasa punya beban dan tanggung jawab atas keinginan ayahnya. Apalagi dia anak pertama yang diharapkan meneruskan perjuangan ayahnya.

Oleh karena itu, dalam perjalanan hidupnya, Syekh Ali Jaber menyadari akan kebutuhan sendiri untuk menghapal Alquran. Tak heran pada usia anak-anak, 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah menghapal 30 juz Alquran. Bahkan sejak usia 13 tahun, ia diamanahkan menjadi imam masjid di salah satu masjid di Kota Madinah.

Ia mendapatkan pendidikan formal dari ibtidaiyah hingga aliyah di Madinah. Setelah lulus sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran kepada tokoh dan ulama ternama yang berada di Madinah dan luar Madinah, Arab Saudi.

Di antaranya Syekh Muhammad Husein Al Qari’ (Ketua Ulama Qira’at di Pakistan), Syekh Said Adam (Ketua Pengurus Makam Rasulullah), Syeikh Khalilul Rahman (Ulama Alquran di Madinah dan Ahli Qiraat), Syekh Khalil Abdurahman (seorang ulama ahlul Quran di Kota Madinah), Syeikh Abdul Bari’as Subaity (Imam Masjid Nabawi dan Masjidil Haram), Syeikh Prof. Dr. Abdul Azis Al Qari’ (Ketua Majelis Ulama Percetakan Al-Qur’an Madinah dan Imam Masjid Quba), dan Syeikh Muhammad Ramadhan (Ketua Majelis Tahfidzul Qur’an di Masjid Nabawi).
Selama penggembelangan dirinya, ia juga rutin mengajar dan berkdakwah khususnya di tempat tinggalnya, yakni masjid tempat ayahnya mensyiarkan Islam dan Ilmu Alquran. Selama di Madinah ini, ia juga aktif sebagai guru hapalan AlQur’an di Masjid Nabawi dan menjadi imam salat di salah satu masjid Kota Madinah.
Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman, yang dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut.
Syekh Ali Jaber sebelumnya
menjalani perawatan intensif setelah dinyatakan positif Covid-19. Sebelumya, kondisinya sempat dikabarkan membaik beberapa waktu lalu.
Semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber aktif berdakwah. Selain mengelola yayasan almarhum memiliki lembaga pendidikan Al Quran, Mahir dengan Al Quran. Almarhum juga aktif memperkenalkan Quran Braille Digital.
Manajer Humas & Pemasaran RS Yarsi Elly M Yahya, Kamis (14/1/2021). Elly mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, Syekh Ali Jaber dalam kondisi stabil. Namun, takdir berkata lain.
“Beliau wafat pada hari ini, Kamis, 14 Januari 2021, pukul 08.38 WIB,” kata Elly.
Elly mewakili pihak RS pun menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Ia juga mendoakan agar Syekh Ali Jaber husnul khotimah.
“Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Insyaallah syahid.

Innalillahi wainnailaihi raji’un.

Penulis dan editor Niko

Open..

Views: 0