Tekhnik Produksi Usaha Kerajinan dan Produk Desa’ BUMdes.

Senzangwarna.com
Berkunjung kebeberapa desa di tanah Air sangat mengasyikan,apalagi desanya sendiri banyak sumber alam yang bisa dijadikan bahan produksi.

Bahan-bahan yang melimpah terkadang menjadi sebuah komoditi lokal, yang perlu penanganan khusus,yaitu tehnik produksinya yang masih terkesan menoton.

Banyak Sentra produksi desa yang tidak bisa berkembang, misal cara penjualannya yang sulit,harga jual rendah,tidak sebanding dengan biaya produksi itu sendiri.
Dan akhirnya bangkrut atau berjalan ditempat.
Hutang Bank tidak terbayar,dan akhirnya bukan menjadi sejahtera, justru menjadi masyarakat yang menanggung banyak hutang,setelah ini apa yang terjadi..?
Banting setir keluar dari desa,merantau dan menjadi warga desa pekerja di tempat lain,padahal desa tersebutlah sumber penghasilan yang paling besar,bila dikelola secara benar.

Banyak para pengarajin kehabisan modal.
Banyak sentra umkm tidak bisa jual.
Banyak industri rumahan mati.
Banyak para petani meninggalkan ladangnya,dan lain Sebagainya.

Mari kita urut satu persatu langkahnya harus bagaimana.

Yang pertama adalah usahanya yang benar-benar terarah,bahan bakunya dari mana,belinya berapa,jualnya berapa,sulit atau tidak.
Dananya dari mana.
Pemasyarannya bagaimana.
Bila ini sudah kita kuasai,langkah selanjutnya adalah produksi.

Banyak produk desa yang bisa diajak kerjasama.
Salah satunya adalah BUMdes,Koperasi,Rumah makan,dan investor lokal.

Bumdes sangat bisa mengelola hasil produksi masyarakat,menjualnya mendistribusikannya,mempasilitasi bahan bakunya,keuangannya,menyewanya.dan lain-lain.
BUMdes boleh memberikan pinjaman dana pinjaman sebagai modal usaha kepada masyarakat,dari produk BUMdes tersebut,dengan suku bunga rendah,dengan mengacu kepada ADRT BUMdes tersebut

BUMdes boleh mempasilitasi bahan bakunya dari produk BUMdes,misal membeli sebuah kayu eceran dengan cara memborong,tentu hasilnya akan lebih jauh bedanya dan lebih murah,kemudian dijual dengan cara mengambil keuntungan yang tidak terlalu besar kepada masyarakat,ini akan sangat membantu hasil usaha kerajinan masyarakat.

BUMdes bisa menjadi pasilitator market, misalnya memberikan aula pameran,memberikan tempat promosi dan penjualan produk hasil dari masyarakat dengan cara kolektif dan berbagi keuntungan.

BUMdes bisa memberikan sewaan mesin olahan kayu,alat pertanian,pupuk,bibit tanaman,bibit ikan,dan sebagai orang tua angkat juga.
BUMdes bisa menjual Jasa desain dan model usaha masyarakat,misalnya dari segi mutu,tampilan model produk,sehingga masyarakat tidak sulit untuk menggambar sebuah desain,atau rancangan produksi yang sudah disiapkan oleh BUMdes,dengan cara membeli kemasan yang dibuat oleh BUMdes dan poto kopi gambar.

Selanjutnya adalah Koperasi yang berbasis desa.

Dengan menjadi anggota kita juga bisa meminjam uang dari koperasi tersebut untuk modal usaha.

Rumah makan yang ada di desa bisa kita bisa juga di jadikan sebagai partner usaha dan tehnik produksi.
Salah satu yang dapat kita ambil adalah pengelolaan bahan baku, ikan salah satunya,yang bisa terprogram setiap bulan atau minggu bahkan hari,sehingga Rumah makan tersebut bisa terbantu dengan adanya tehnik produksi yang kita terapkan.
Misalnya menggunakan sistem panen yang kesinambungan,(terus menerus)

Kemudian investor lokal.
Adanya Investor lokal kerap datang kesebuah desa,hanya sebagai pengobok-obok desa, membuat bidang usaha tapi tidak pernah menyerap tenaga kerja desa,apalagi produk desa,sebenarnya ini penting sebagai kepala desa, jangan hanya memberikan ijin, tapi tidak pernah ada timbal balik kepada masyarakat setempat.
Pertambangan pasir misalkan,langkah apa yang harus diambiil,? Apakah jalan yang sudah rusak harus diperbaiki.? Atau sebagai masyarakat bisa mengambil dari sebagian pasir tersebut untuk mencukupi bidang usaha mereka?
Misal percetakan batako bisa diberikan kemudahan dalam pembelian pasir murah.

Itulah beberapa tehnik produksi yang bisa kita dapatkan dari berbagai sumber produk desa kita,apabila semua elemen masyarakat menyadari,pentingnya,
Sebuah tehnik produksi,sehingga kemungkinan besar masyarakat akan bergairah dalam pengelolaan hasil produk mereka.

Penulis dan editor Niko

Views: 3